Majas Pertentangan
Majas Pertentangan
Majas pertentangan ialah majas yang menggambarkan dua hal yang bertentangan atau berlawanan.
1. Majas Antitesis
Majas antitesis ialah majas yang menggunakan pasangan kata yang bertentangan. Contoh kalimatnya:
Semua ciptaan Tuhan itu sama, baik miskin kaya atau cantik buruk.
Pesta itu ramai dihadiri oleh tuan muda, besar dan kecil.
Jangan menunda pekerjaan kecil, karena hanya akan menyebabkan masalah besar.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks merupakan majas yang menyatakan pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. Contoh kalimatnya:
Aku merasa bodoh dikelilingi oleh orang yang pintar.
Renas merasa sepi padahal pestanya ramai.
Dimas itu badannya saja yang besar tapi nyalinya kecil!
3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola ialah majas yang mempunyai kesan terlalu atau berlebihan daripada kenyataanya. Contoh kalimatnya:
Sintani terkejut setengah mati mendengar kabar duka itu.
Izza kurus sekali seperti hanya terbalut kulit.
Sabrina selalu berjuang sampai titik darah penghabisan.
4. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perlawanan dari kenyataan yang memiliki tujuan merendahkan diri. Contoh kalimatnya:
Terimalah hadiah yang tidak berharga ini.
Ibu hanya mampu menyajikan hidangan yang ala kadarnya.
Perjuangan kita belum habis, masih setitik air saja diantara luasnya lautan.
5. Majas Kontradiksi Interminus
Majas ini adalah majas yang bersifat menyangkal hal yang disebutkan sebelumnya. Contoh kalimatnya:
Semua benda berharga berhasil terselamatkan, kecuali hewan peliharaan.
Hidupnya hancur karena hutang orang tuanya, hanya rumah seisinya yang tersisa.
Dia merupakan orang yang manipulatif namun bersikap baik hati di hadapan keluarganya.
6. Majas Oksimoron
Majas oksimoron ialah majas yang diantar bagiannya, menyatakan hal bertentangan. Contoh kalimatnya:
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Aku dulu bodoh, tapi sekarang sangat pintar karena belajar.
Dalam hidup kita bisa berada di atas, atau di bawah.
7. Majas Anakronisme
Majas anakronisme merupakan majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang tidak sesuai dengan peristiwa dan waktu. Contoh kalimatnya:
Para Komunitas itu tidak menyalakan GPS sehingga tersesat di hutan.
Ternyata selama ini, Malin berteman dengan Roro Jonggrang di Twitter.
Raja Firaun terlihat berkeliling santai di sekitar festival mumi.